Sukses

LAZISNU PBNU Siap Jadi Lembaga Filantropi Islam Terkemuka

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menghadiri secara langsung Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LAZISNU 2022. Menyambut kehadiran sang ketua umum, Ketua LAZISNU PBNU Habib Ali Hasan Al Bahar mengatakan selamat datang kepada semua hadirin.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menghadiri secara langsung Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LAZISNU 2022. Menyambut kehadiran sang ketua umum, Ketua LAZISNU PBNU Habib Ali Hasan Al Bahar mengatakan selamat datang kepada semua hadirin.

“Selamat datang, kami menyambut rombongan LAZISNU dari PWNU dan LAZISNU PCNU, bahkan ada dari LAZISNU PCINU Taiwan dan Hong Kong yang hadir secara langsung,” ucap Habib Ali Hasan di Hotel Golden Boutique Kemayoran Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2022).

Habib Ali Hasan berharap, Rakernas akan menghasilkan manfaat dan menjadikan LAZISNU sebagai lembaga filantropi Islam terkemuka, sebagaimana tema acara tersebut. Selain itu, Rakernas diharapkan bisa menjawab keinginan dari PBNU, untuk Go International.

“Semoga Rakernas ini penuh dengan manfaat, dan mudah-mudahan LAZISNU setelah Rakernas ini akan menjadi Lembaga Filantropi Islam Terkemuka,” harap Habib Ali Hasan.

Habib Ali Hasan menyampaikan, sudah 17 tahun sudah LAZISNU berkiprah di dunia filantropi, dalam misi kemanusiaan, dengan mengoptimalkan pengelolaan dana sosial keagamaan, yaitu dana Zakat, Infaq, Shadaqah, dan dana sosial-keagamaan lainnya.

Selain itu, sambung dia, LAZISNU sudah tersertifikasi ISO 9001:2015, Ranking 1 Alexa untuk Traffic Website Lembaga Zakat di Indonesia, dan meraih penghargaan sebagai LAZ Nasional dengan Jaringan Pelayanan Terbanyak di Indonesia dan luar negeri dari Baznas Award.

“LAZISNU juga mendapat predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari Kantor Akuntan Publik untuk Laporan Keuangan Tahun 2021,” tambah mubalig yang juga akademisi UIN Syarif Hidayatullah tersebut.

2 dari 4 halaman

Potensi Zakat Nasional Hingga Triliunan

Habib Ali menyatakan, potensi zakat nasional masih sangat besar untuk digali. Menurut data Baznas, potensi zakat nasional tahun 2022 sebesar Rp327 triliun dan pada tahun 2021 baru terhimpun Rp17 triliun. Artinya, potensinya sangat besar untuk digali.

“Kita juga sering mendengar jumlah warga NU lebih dari 100 juta jiwa. Kami yakin banyak muzakki, munfiq, muhsininnya. Itu adalah sebuah potensi yang besar. Kita bisa menargetkan penghimpunan dana ZIS oleh LAZISNU pada periode ini mampu mencapai Rp7,5 triliun,” Habib Ali Hasan optimis.

3 dari 4 halaman

Memberikan Sejumlah Penghargaan

Sebagai informasi, pada tahun 2021, LAZISNU berhasil mengimpun dana Zakat Infak dan Sedekah (ZIS) lebih dari Rp1 Triliun. Selanjutnya pada gelaran Rakernas 2022, LAZISNU PBNU akan memberi penghargaan kepada para mitra strategis yang hadir pada kesempatan tersebut, di antaranya Bank Mega Syariah, Paragon Corp, Kitabisa.com, TVNU, NU Online, dan Risalah.

LAZISNU PBNU nantinya juga menyerahkan Program Beasiswa melalui seluruh LAZISNU PWNU di Indonesia, yang secara simbolis diterima oleh LAZISNU PWNU Jawa Timur, LAZISNU PWNU Jawa Tengah, LAZISNU PWNU Nusa Tenggara Timur, dan LAZISNU PWNU Provinsi Riau.

Pada kesempatan tersebut pula, dilakukan penandatanganan MoU antara PBNU dengan Prudential Syariah untuk program Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf) yang akan direalisasikan oleh LAZISNU.Hadir dalam Pembukaan Rakernas itu, Dewan Pengawas Syariah (DPS) LAZISNU PBNU beserta tamu undangan dari berbagai lembaga dan badan otonom (Banom) di lingkungan NU.

4 dari 4 halaman

Rakernas LAZISNU Dihadiri Pembicara Internasional

Diketahui, Kegiatan ini dilaksanakan secara hibrid selama tiga hari, Jumat sampai Ahad tanggal 16-18 Desember 2022.

Rakernas dihadiri para peserta yang merupakan perwakilan pengurus LAZISNU PWNU dari 23 provinsi, LAZISNU PCNU dari 190 kabupaten/kota, dan 13 pengurus LAZISNU PCINU dari 13 negara.

Rakernas menghadirkan narasumber dari Uni Emirat Arab, yaitu Hamdan Musallam Maktoum Al Mazrouei (Chairman Emirates Red Cresent, Government of the United Arab Emirates) yang menjadi pembicara secara virtual. Selain itu, hadir pula para narasumber lain yakni dari Kemenag RI, Baznas, BPKH, dan Filantropi Indonesia.